Sekitar200 yard dari Gereja Petrus, ada gereja TABGHA. Sebenarnya di atas situs ini sebelumnya telah dibangun dua gereja. Reruntuhan gereja Byzantium tersebut ditemukan dengan mosaic yang masih terpelihara utuh. Di depan Batu yang dijadikan altar, ada mosaic dua ikan dan lima roti, yang sampai sekarang masih terpelihara.
Kisah jenazah Penghafal Alqur’an tetap utuh setelah dikubur berpuluh puluh tahun. Semua manusia awalnya berasal dari unsur tanah dan kelak juga akan kembali menjadi tanah. Dalam islam setiap jiwa yang telah mati wajib untuk dimandikan, dikafani, disolati dan dikuburkan. Luang kubur nantinya akan menjadi rumah abadi manusia hingga datangnya hari kiamat. Orang yang telah meninggal, akan berada di alam barzah hingga datangnya hari akhir. Dulu yang selama hidup tinggal dirumah mewah dan megah, Akan berubah seketika menjadi luangan sempit seteleha mati. Tubuh manusia yang dulu cantik dan tampan akan membusuk bagai bangkai lalu mengurai menjadi tanah. Namun, Adakalanya Allah SWT menjadikan tubuh jenazah manusia tetap awet dan utuh. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh amalan perbuatan manusia selama hidup. Banyak sekali kisah-kisah tentang jenazah yang jasadnya masih utuh meski telah lama di kubur. Seperti contoh para Nabi, Para wali, Para ulama, Penghafal Alqur’an dan Orang-orang sholih lainya. Di Indonesia sendiri, ternyata banyak sekali kisah jenazah orang-orang sholih yang jasadnya tetap utuh tanpa diawetkan. Berikut kisah selengkapnya sebagaimana dilansir dari situs NU Online KISAH JENAZAH HAFIDZ AL-QUR’AN UTUH Perkenalkan, wanita ini bernama Ibu Supaedah. Dalam keseharianya, ia bekerja sebagai seorang bidan disalah satu klinik. Ia asalnya berasal dari daerah Cirebon jawa barat dan berasal dari keluarga Ahli Alqur’an. Jadi meskipun ibu supaedah adalah seorang bidan, tapi ia adalah anak dari seorang penghafal al-Qur’an. Suatu hari ada seorang pria bernama kang toto membawa anaknya berobat ke klinik ibu supaedah, ia adalah seorang ustadz yang kala itu menjabat sebagai ketua LDNU Subang. Disela-sela waktu berobat, Ibu supaedah dan kang toto terjadi perbincangan yang serius. Ibu supaedah berkata “Pak ustadz, kira-kira kemana ya kalau mau mondokin anak..?” ibu supaedah ingin sekali memondokkan anak-anaknya ke pesantren Tahfidz al-qur’an di daerah Cirebon. Beliau memilih daerah Cirebon supaya anak-anaknya bisa lebih dekat dengan keluarga besarnya. Sang ustadz yang disapa kang toto itu lantas merekomendasikan beberapa pesantren tahfid alqur’an di daerah Cirebon jawa barat. Namun ada hal yang menjadi sebuah pertanyaan dalam diri sang ustadz, yaitu kenapa bu bidan ingin anak-anaknya mondok dan menghafal alqur’an. Biasanya orang tua akan menginginkan anaknya untuk mengikuti jejak karir mereka, seperti halnya jikalau orang tua bidan maka anak-anaknya akan diarahkan masuk sekolah kesehatan. La ibu satu ini kok malah memilih memasukkan putra-putrinya ke pondok pesantren untuk menghafal alqur’an. Sang ustadz lantas termenung, beliau lantas menanyakan alasan bu supaedah hendak memasukkan anaknya ke pesantren. Ibu supaedah lantas bercerita kepada sang ustadz tentang kisah nyata yang pernah dialami keluarganya. Pada suatu hari, Makam ayah ibu supaedah dilakukan pembongkaran sebab adanya alasan tertentu. Makam itu diketahui telah berusia 32 tahun, karena almarhum memang sudah lama wafat. Kemudian penggalian kubur dilaksanakan dengan di saksikan pula oleh seluruh keluarga besar. Tanah kubur lantas berlahan mulai digali. Namun ketika makam itu telah berhasil digali, alangkan terkejutnya orang-orang saat melihat ada sebuah jenazah yang masih utuh jasadnya. Jasad itu benar-benar masih utuh sempurna tanpa adanya bagian yang rusak dan hancur. Subhanallah, peristiwa ini bernar-benar membuat orang yang melihatnya terkagum-kagum. Termasuk salah satunya anak ibu supaedah, ia lantas bertanya kepada sang ibu “Bu, kenapa jasad kakek tak hancur..? Lakok masih utuh? Kan kakek telah wafat puluhan tahun yang lalu..?”. Ibu supaedah tak kuasa menahan tangis air mata. Bagaimana tidak, sang ayah yang telah membesarkanya ternyata telah mendapat derajat mulia disisi Allah SWT hingga jasadnya masih utuh meski telah lama dimakamkan. Ibu Supaedah lantas menjawab pertanyaan sang anak dengan cucuran air mata. Ia lantas menjelaskan siapa sosok sebenarnya sang kakek kepada anak-anaknya. Ibu supaedah menjelaskan jikalau sang kakek adalah seorang ahli al-qur’an dan penghafal alqur’an, hal inilah yang menyebabkan jasad sang kakek utuh dan tidak hancur. Saat itulah hati anak-anak bu supaedah tergerak ingin menjadi para penghafal al-qur’an. Mereka ingin bisa seperti kakekknya kelak, Alhasil anak-anak bu supaedah akhirnya memilih mondok di pesantren tahfidz al-qur’an. Subhanallah…. Sumber Dilansir dari NU OnlineBaca Juga Kisah Anak Yang Menolong Orang Tuanya Di Alam Kubur Dengan Bacaan Al-Qur'an
Penemuanjenazah yang diduga sudah puluhan tahun terkubur tetapi masih dalam kondisi utuh menghebohkan warga. Penggali kubur menceritakan, Heboh, Ditemukan Jenazah Berkalung Sorban Masih Utuh - Cakaplah - Berpikir Berbuat Bercakap
Lazimnya, setelah pemakaman, entah itu dengan cara dikubur atau dikremasi, tubuh manusia nantinya akan terurai dan akhirnya bersatu dengan tanah. Namun, hal ini tidak berlaku bagi beberapa orang. Tidak sedikit orang yang justru seakan-akan 'menolak' untuk membusuk dan menyatu dengan Bumi setelah dimakamkan. Entah itu karena pengawetan atau karena faktor alam, beberapa jenazah ini menjadi perhatian dunia lantaran awet bahkan hingga ribuan tahun lamanya. Dilansir dari berbagai sumber, pada Jumat 20/9 merangkum 5 jenazah paling awet dan terkenal di dunia. baca juga Panik! Pengunjung IKEA Shanghai Berebutan Keluar Toko karena Mendadak Lockdown Waspada! Indonesia Bisa Ketiban Sial Karena Tensi China-Taiwan Delegasi Kongres AS Mendadak Datang ke Taiwan usai Kunjungan Nancy Pelosi, Ada Apa? 1. 'Tollund Man' atau Manusia Tollund Jenazah Awet. BBC Ditemukan oleh dua orang pemotong gambut di rawa Bjaeldskovdal, wilayah desa Tollund, Denmark, pada 6 Mei 1950, Manusia Tollund pun langsung menyedot perhatian dunia. Pasalnya, oleh para ilwuman, mayat mumi pria ini diprediksi hidup pada abad ke-4 Sebelum Masehi SM, yaitu selama Zaman Besi Pra-Romawi. Meskipun sudah berusia lebih dari tahun, jenazah tersebut tampak sangat terawat, utuh, dan tidak membusuk. Saat ditemukan, tubuh pria dari Zaman Besi ini terlihat menghitam seperti arang dan terdapat tali pengikat yang melingkar di sekitar lehernya. Jasad pria ribuan tahun ini tampak masih segar dengan kerutan-kerutan yang masih terlihat di beberapa bagian wajah hingga jenggot yang masih tergantung di dagunya. Pria ini juga terlihat masih mengenakan topi yang terbuat dari kulit domba. Sempat dikira mayat hasil pembunuhan, para ahli pun menduga kuat bahwa kematian Manusia Tollund ini ada kaitannya dengan sebuah ritual pengorbanan yang dilakukan oleh orang pada Zaman Besi. Sedangkan arkeolog mengklaim awetnya Manusia Tollund disebabkan faktor alam, yaitu karena pengaruh lingkungan yang mengandung air yang asam, suhu rendah, minim oksigen, hingga adanya bakteri yang menjaga kulit serta organ Manusia Tollund. 2. Otzi Jenazah Awet. ScienceAlert Lebih tua dari Manusia Tollund, Otzi dinobatkan menjadi jenazah tertua seantero Eropa. Otzi diperkirakan berasal dari Zaman Tembaga dan hidup sekitar tahun 3359 dan 3105 SM. Alhasil, mumi Otzi pun diprediksi sudah berumur sekitar tahun. Sementara itu, nama Otzi disematkan kepada mumi 5 ribu tahun ini karena ketika ditemukan pada 19 September 1991 lalu, tubuhnya tersimpan di gletser Schnalstal di Otztal Alps, dekat Hauslabjoch yang terletak di perbatasan Austria dan Italia. Meskipun tidak 'sebagus' Manusia Tollund, Otzi dinilai sangat awet lantaran selama lebih dari 5 ribu tahun, tubuhnya tidak hancur dan masih utuh. Bahkan, hasil autopsi menunjukkan bahwa semua organ tubuh Otzi masih dalam keadaaan baik, meskipun paru-parunya diketahui telah menghitam. Otzi mengalami pengawetan secara alami, yaitu karena meninggal di sekitar wilayah pegunungan Alpen Otztal yang dingin. Sementara, menurut para ahli, sebab kematian Otzi diperkirakan karena pukulan benda tajam di bagian kepalanya. 3. Rosalia Lombardo Jenazah Awet. Allthatsinteresting Rosalia Lombardo adalah seorang gadis cilik cantik asal Italia yang lahir pada 13 Desember 1918 silam. Namun, umurnya sangat pendek lantaran meninggal pada usia 2 tahun akibat penyakit pneumonia yang dideritanya. Melihat anak perempuannya tewas di usia yang masih sangat muda, ayah Rosalia, Mario Lombardo, meminta ahli pembalseman mayat sekaligus taksidermis ternama asal Sisilia, Alfredo Salafia, untuk 'mengabadikan' tubuh Rosalia. Berkat kombinasi ajaib formalin, garam seng, alkohol, asam salisilat, hingga gliserin, tubuh mungil Rosalia pun tetap utuh, cantik, dan segar hampir satu abad lamanya. Pasalnya, jika dihitung, saat ini, jasad anak perempuan Italia ini setidaknya sudah menginjak usia 99 tahun. Jenazah Rosalia diketahui disimpan di Capuchin Catacombs of Palermo, Sisilia, Italia selatan. Oleh para pengunjung, Rosalia dijuluki sebagai 'sleeping beauty' atau 'putri tidur' lantaran ekspresinya yang cantik dan damai. 4. Lady Xin Zhui Flickr Barangkali, mumi paling awet dan terpelihara di dunia adalah jenazah istri seorang politisi Dinasti Han Barat pada abad ke 163 SM, Lady Xin Zhui atau biasa dipanggil dengan nama Lady Dai. Pasalnya, saat ditemukan sekitar tahun 1972 di bukit Mawangdui, jasad Lady Xin Zhui masih dalam keadaaan sangat terjaga dan bagus. Lebih dari 2 ribu tahun, kulit istri Li Cang ini masih terlihat sangat lembut dan lembab. Dengan kondisi tersebut, sendi Lady Xin Zhui ini masih bisa digunakan untuk menggerakkan kaki serta lengannya. Selain itu, semua organ hingga pembuluh darah Lady Xin Zhui diketahui masih utuh. Alhasil, para ahli pun sampai bisa mengetahui golongan darah A yang dimiliki oleh bangsawan China kuno ini. 5. Santa Bernadette Soubirous SantuarioSantAnnaCaserta Salah satu jenazah paling terkenal dan mengagumkan di dunia adalah jasad seorang biarawati asal kota Lourdes, Prancis selatan, Maria Bernada Soubirous atau biasa dipanggil dengan sebutan St. Bernadette Soubirous. Bahkan, makamnya dijadikan pusat ziarah yang mampu menyedot sekitar 5 juta umat Katolik dari seluruh penjuru dunia setiap tahunnya. Biarawati Prancis ini diketahui meninggal pada 16 April 1879, yaitu saat ia masih berusia 35 tahun. Namun, saat digali 30 tahun kemudian, tepatnya pada 22 September 1909, tubuh Soubirous nyatanya masih utuh, dan benar-benar hanya seperti sedang tertidur. Semua organ tubuh, bibir, gigi, hingga kuku-kukunya tampak sempurna dan tidak ada tanda kerusakan sama sekali. Garis urat darah pada lengan bagian bawah Soubirous pun masih kentara dengan jelas. Kini usia jasad Soubirous pun sudah mencapai usia 140 tahun. Namun, hingga sekarang, masih belum ada penjelasan secara pasti mengapa jenazah biarawati asal Prancis ini masih tetap utuh dan cantik meskipun sudah berusia ratusan tahun. Itulah 5 jenazah paling awet sedunia. []
JenazahCarlo disemayamkan di Gereja St. Maria Mayor, Assisi, Italia, mulai 1 hingga 17 Oktober. Jasad yang masih utuh, meski sudah dikubur selama 14 tahun itu, menarik perhatian banyak umat. Banyak yang datang menyaksikan dan melakukan kunjungan doa selama minggu-minggu sebelum dan sesudah beatifikasi.
Sliptalk Foto Orang yang dianggap suci - Setiap agama memiliki keyakinan tersendiri di dalamnya. Salah satunya keyakinan terhadap orang suci. Beberapa jenazah orang suci tersebut dijaga agar tetap utuh. Berikut inilah 5 orang yang dianggap suci dan kondisinya makamnya dibuka setelah ratusan tahun berlalu. Baca Juga Pedang 'Sakti' Bercabang 7 Ini Dianggap Tak Ternilai, Apa Sih Istimewanya? 1. St. Francesca Romana Sliptalk Foto mayat orang suci Ini adalah St. Francesca Romana, yang juga disebut sebagai Santa Maria Nova, yang dianggap mayatnya tetap utuh, beberapa bulan setelah kematiannya, pada 1440. Namun, ketika makamnya dibuka kembali dua abad kemudian yang tertinggal adalah sosok tulang belulang. Baca Juga Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan' 2. Anna Maria Tarigi Sliptalk Foto Orang yang dianggap suci Ia meninggal pada 1837, makamnya dibuka setelah 18 tahun untuk memindahkannya lebih dekat ke Roma atas permintaan orang-orang yang mencintainya. Saat itulah mereka menemukan tubuhnya tampak seolah-olah dia telah meninggal sehari sebelumnya, bukan 18 tahun sebelumnya. Lalu, ketika dibuka lagi 3 tahun kemudian dan meskipun pakaiannya sudah mulai rusak, tubuhnya tidak. Dia diberi pakaian baru dan disegel dalam peti ganda. Pada 1920 ketika dibuka untuk ketiga kalinya, tubuhnya mulai membusuk. Sehingga untuk menjaganya tetap utuh, lapisan lilin diletakkan di wajah dan tangannya untuk mempertahankan kondisinya, ia dipajang di gereja San Crisogono di Roma. Baca Juga Masih Ingat Kakek 75 Tahun yang Nikahi Gadis Berusia 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang 3. Santo Victoria SLIPTALK Mayat Orang Suci yang masih utuh Berasal dari Tivoli, Victoria adalah seorang martir untuk ketika menolak menikahi pria yang bukan dari keyakinannya. Dia akhirnya disiksa dan dibunuh karena dia tidak meninggalkan keyakinannya pada 250. Lalu, diadimakamkan di Gereja Santa Maria Della Vittoria, Roma dan tubuhnya dibungkus lilin untuk pengawetan. 4. Santo Giovani Da Triora Sliptalk Foto-foto orang yang dianggap suci di masa lalu Sama dengan Victoria St Giovani adalah seorang martir dalam misi pelayanan di Tiongkok. Dia disiksa dan kemudian dicekik sampai mati setelah digantung di kayu salib karena tidak mau meninggalkan imannya pada 1816. Meski, telah meninggal jenazahnya diawetkan dan dipajang di Basilika St. Mary dari Altar Surga di Roma. 5. Santo Paula Frassinetti Ia dianggap yang membantu mendirikan sebuah ordo yang dikenal sebagai Suster-suster Santo Dorothy. Dia mengabdikan hidupnya untuk membantu orang miskin dan meninggal pada tahun 1882. Tubuhnya ditemukan tidak rusak pada tahun 1906, kondisinya hanya sedikit dari tubuhnya yang menjadi tulang tengkorak, namun wajahnya tetap utuh karena dimandikan dengan asam karbol. Dia saat ini dipajang di sebuah peti kaca di Biara St Dorotea di Roma. BACA JUGA Tanda-tanda Pasangan Hanya Memanfaatkan Anda, Salah Satunya Mungkin Sedang Anda Rasakan PROMOTED CONTENT Video Pilihan
KonstantinusVI, yang masih anak-anak, secara nominal menjadi pewarisnya. Ibunya, Irene, berkuasa sebagai wali. 785 — Hadi naik takhta. 786 — Harun ar-Rasyid naik takhta. 797 — Konstantinus VI diturunkan. Irene menjadi kaisar. 800 — Karel Agung dinobatkan sebagai Kaisar Romawi Suci di Roma. 802 — Irene diturunkan.
Ne me touche pas. Marie-Madeleine et le ressuscité. Alexander Andreyevich Ivanov. Huile sur toile, 1835. Les évangiles situent la mort de Jésus en relation avec la pâque juive. La date de cette fête commémorant la sortie d’Égypte du peuple hébreu est fixée par leur calendrier lunaire au 15 du mois de Nissan. Contrairement à la fête chrétienne de Pâques qui est toujours célébrée un dimanche, la pâque juive peut être vécue n’importe quel jour de la semaine. L’Évangile selon Jean raconte que Jésus meurt le jour de pâque juive à l’heure où l’on sacrifie les agneaux. Ainsi, en Jean, Jésus meurt une année où la pâque juive tombe un vendredi comme les 7 avril 30 et 3 avril 33. Les évangiles de Marc, Matthieu et Luc situent plutôt la mort de Jésus le lendemain du dernier repas célébré le jour de la pâque juive. Selon ces évangiles, Jésus serait mort le lendemain d’une pâque célébrée un jeudi. Selon cette hypothèse, Jésus serait mort le vendredi 27 avril 31. Il est donc impossible de connaître l’année exacte de la mort/résurrection de Jésus. Par ailleurs, la plupart des spécialistes préfèrent l’option de l’évangile selon Jean et situent la mort de Jésus le vendredi 7 avril 30 et sa résurrection le dimanche suivant. Au moins, les quatre évangiles s’entendent sur les jours de la semaine. Jésus est mort la veille du sabbat, c’est-à-dire le vendredi. De même, ils transmettent que Jésus est ressuscité le premier jour de la semaine, le dimanche. Cela est conforme avec la pratique liturgique actuelle. La question de la datation de la mort et de la résurrection de Jésus n’est pas simple. Même si certaines précisions historiques manquent, personne ne doute de l’existence de Jésus ni de sa mort en croix. Au fond, l’important est de réfléchir au caractère fondamental de ces événements pour notre vie de foi. 281 Après le sabbat, au commencement du premier jour de la semaine, Marie de Magdala et l'autre Marie vinrent voir le sépulcre. 282 Et voilà qu'il se fit un grand tremblement de terre l'ange du Seigneur descendit du ciel, vint rouler la pierre et s'assit dessus. 283 Il avait l'aspect de l'éclair et son vêtement était blanc comme neige. 284 Dans la crainte qu'ils en eurent, les gardes furent bouleversés et devinrent comme morts. 285 Mais l'ange prit la parole et dit aux femmes Soyez sans crainte, vous. Je sais que vous cherchez Jésus, le crucifié. 286 Il n'est pas ici, car il est ressuscité comme il l'avait dit; venez voir l'endroit où il gisait. 287 Puis, vite, allez dire à ses disciples Il est ressuscité des morts, et voici qu'il vous précède en Galilée; c'est là que vous le verrez. Voilà, je vous l'ai dit. » 288 Quittant vite le tombeau, avec crainte et grande joie, elles coururent porter la nouvelle à ses disciples. 289 Et voici que Jésus vint à leur rencontre et leur dit Je vous salue. » Elles s'approchèrent de lui et lui saisirent les pieds en se prosternant devant lui. 2810 Alors Jésus leur dit Soyez sans crainte. Allez annoncer à mes frères qu'ils doivent se rendre en Galilée c'est là qu'ils me verront. » Matthieu 28,1-10 Traduction œcuménique de la Bible TOB Sébastien Doane, bibliste Office de catéchèse du Québec
Hariraya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Salât Al-Janaza, également appelée prière mortuaire et prière funéraire est une obligation communautaire Fardu Kifayah ; c’est-à-dire que son accomplissement par une partie des membres de la communauté en dispense les autres. De fait, cette prière en Islam se veut des plus sublimes formes de la miséricorde divine et une façon d’honorer nos morts. Il suffit pour s’en convaincre de citer le fameux hadith de notre prophète Que la prière d’Allah et Son salut soient sur lui rapporté par Abdallah Ibn Omar Qu’Allah les agrée lui et son père où il dit Il n’y a pas un homme sur qui 100 personnes prient sans qu’Allah ne le pardonne ». Au cours de cet article, nous allons découvrir ensemble tout ce qui est primordial à connaître sur la prière mortuaire, depuis l’agonie et jusqu’à l’enterrement. La préparation du mort Bien avant de nous pencher sur la prière mortuaire, son procédé, ses règles et ses conditions, il nous semble utile de passer en revue quelques recommandations prophétiques des plus utiles qui précèdent cette prière. Recommandations prophétiques à l’agonie Notre prophète Que la prière d’Allah et Son salut soient sur lui a dit dans un hadith rapporté par Mouslim Faites prononcer à vos morts La ilaha illallah » ». Il a dit également dans un autre hadith rapporté par l’Imam Ahmad, Al-Nasa’i et Ibn Majah Lisez Yâ-Sîn pour vos morts » ; les Oulémas, d’ailleurs, expliquent ce hadith en montrant qu’il est recommandable de réciter cette sourate au moment de l’agonie du fait que sa récitation adoucit la sortie de l’âme. Il est ainsi recommandé de mettre l’agonisant en direction de la Qibla. Recommandations prophétiques après la mort Quand la personne agonisante aura quitté enfin la vie, il faut lui fermer les yeux et la mâchoire, le couvrir, informer ses proches et amis, le préparer au plus vite pour le lavage, payer ses dettes, et faire sur lui la prière mortuaire avant de l’enterrer. La toilette mortuaire Ghusl al-Mayyit La toilette mortuaire est un rite funéraire musulman très essentiel du fait qu’il vise à purifier le corps du défunt et à le préparer pour son passage vers l’au-delà. Cela dit, ce processus implique des renseignements très stricts basés, essentiellement, sur les directives des textes sacrés. Cette toilette se réalise dans les plus brefs délais afin d’hâter l’enterrement du cadavre parce que dans les pays islamiques, l’inhumation doit avoir lieu dans les 24 heures suivant le décès. Qui peut procéder à la toilette mortuaire ? La condition sine qua non pour qu’une personne puisse procéder à la toilette mortuaire c’est de connaître, tout d’abord, les règles du lavage. La priorité est accordée à celui qu’a désigné le mort dans son testament si c’est le cas, puis à celui qui a été le plus proche de lui et ainsi de suite pourvu que ces personnes-là aient une connaissance des règles du lavage. Le groupe des intervenants doit se composer de quatre personnes au maximum, tous purifiés au préalable. Il est important de signaler que les femmes sont préparées par les femmes et les hommes par les hommes. Il se peut, néanmoins, que le mari s’occupe de son épouse, de ses fils et de ses filles de moins de sept ans. la femme prépare son mari ou son fils à condition qu’il soit pré-pubère. Il y a, toutefois, certains cas d’exception comme à titre d’exemple celui du martyr qu’on ne lave pas et qu’on n’habille pas. On prie sur lui et puis on l’enterre dans les mêmes habits qu’il portait au moment de son décès. On peut également citer, à cet égard, le cas du fœtus qui meurt après avoir passé quatre mois dans le ventre de sa mère. Il doit être, le cas échéant, lavé et bénéficie de la prière mortuaire. Il y a une suite de renseignements à respecter concernant le nettoyage du corps du défunt, à savoir 1- Le défunt doit être placé sur la table de lavage et ses parties intimes doivent être recouvertes. Ensuite, on doit procéder à son déshabillage puis le mettre à l’abri du regard des autres dans une pièce à part. 2- Il est préférable que celui qui lave le corps prenne un gant ou un tissu qu’il place autour de sa main. 3- Il lève la tête du mort vers lui, puis fait passer sa main sur son ventre et appuie dessus et nettoie les parties de devant et de derrière, en lavant les souillures qui les recouvrent. 4- Il met l’intention de procéder au lavage, et dit bismillah’. 5- Il lui fait les ablutions comme pour la prière, mais ne fait que de passer de l’eau au niveau de sa bouche et de son nez, sans la faire rentrer dedans. 6- Il lave la tête du mort et sa barbe avec de l’eau de jujubier, ou avec du savon ou autre chose que cela. 7- Il lave la moitié droite du corps puis la gauche et termine par les autres parties de celui-ci. 8- Il est préférable d’utiliser du camphre au dernier lavage. 9-Puis, il essuie le mort. 10-Il enlève tout ce qu’il est permis d’enlever du mort, tels que les ongles, les poils pubiens et ceux des aisselles. 11-Il fait trois tresses aux cheveux de la femme, et les met derrière elle. Le linceul Al Kafan Pour ce qui est des hommes, la tradition prophétique consiste à ce qu’ils soient habillés de trois étoffes de tissus blancs en coton qui couvrent tous le corps. Quant aux femmes, on utilise cinq étoffes de tissus en coton une qui sert de pantalon, une autre en guise de voile recouvrant la tête, une en guise de chemise et deux pour recouvrir le corps. Concernant les enfants du sexe masculin, on utilise une seule étoffe, même si l’on peut en utiliser trois. Or, en ce qui concerne les enfants du sexe féminin, on utilise une étoffe en guise de chemise et deux draps. Les étoffes doivent être empilées les unes sur les autres et parfumées avec le musc, l’ambre, le camphre ou autres, sauf si le décédé est un martyr. Il est indispensable de prier sur la dépouille de tout musulman avant son enterrement. La prière mortuaire se veut très particulière et diffère des autres prières classiques ; c’est une prière qui se prie debout, sans inclinaison ni prosternation. Ainsi, elle se compose de 4 étapes, dont chacune est séparée par un Takbir Le premier Takbir Après avoir dit Allahou Akbar », il faut réciter à voix basse sourate Al-Fatiha بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ 1 الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ 2 الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ 3 مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ 4 إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ 5 اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ 6 صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ 7 1 Au nom d’Allah, le Tout Miséricordieux, le Très Miséricordieux. 2 Louange à Allah, Seigneur de l’univers. 3 Le Tout Miséricordieux, le Très Miséricordieux, 4 Maître du Jour de la rétribution. 5 C’est Toi [Seul] que nous adorons, et c’est Toi [Seul] dont nous implorons secours. 6 Guide-nous dans le droit chemin, 7 Le chemin de ceux que Tu as comblés de faveurs, non pas de ceux qui ont encouru Ta colère, ni des égarés. Le deuxième Takbir Après le deuxième Allahou Akbar », il faut réciter à voix basse la seconde partie du Tachahoud اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم، وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم، في العالمين إنك حميد مجيد ». Mon Seigneur! Agrée les prières faites pour Muhammad et sa famille comme tu l’as fait pour Ibrahim et la sienne. Tu es digne de louanges et glorieux. Seigneur ! Bénis Muhammad et sa famille comme Tu l’as fait pour Ibrahim et la sienne. Tu es digne de louanges et glorieux ». Le troisième Takbir Après avoir dit le troisième Allahou Akbar », il faut invoquer Dieu à voix basse pour le mort اللهم اغفر لحينا وميتنا، وشاهدنا وغائبنا، وصغيرنا وكبيرنا، وذكرنا وأنثانا، اللهم من أحييته منا فأحيه على الإسلام، ومن توفيته منا فتوفه على الإيمان » Ô Seigneur ! Pardonne à nos vivants et à nos morts, à ceux qui sont présents et à ceux qui sont absents, les petits comme les grands, les hommes comme les femmes. Ô Allah ! Celui à qui Tu as permis de vivre, fais le vivre dans l’Islam et celui dont Tu as repris l’âme, fais-le mourir dans la foi. » Le quatrième Takbir Après le quatrième Takbir, on dit cette prière dite par le prophète اللَّهُمَّ لا تحرمنا أجره، ولا تفتنّا بعده » Ô Seigneur ! Ne nous prive pas de sa récompense et ne nous égare pas après sa mort. » Puis l’Imam fait le salut final. Salat al-janaza est-elle interdite aux femmes ? Il n’y a aucune preuve qui interdit aux femmes de participer à la prière mortuaire Salât Al-Janaza. Il est, à ce propos, rapporté que `A’îcha Qu’Allah soit satisfait d’elle a assisté à la prière funéraire de Sa’d Abî Waqâs Qu’Allah soit satisfait de lui dans la mosquée du Prophète Que la prière d’Allah et Son salut soient sur lui. Par contre, le fait qu’elles suivent le convoi funéraire jusqu’au cimetière ou qu’elles se rendent auprès des tombes crée toujours une controverse entre les Oulémas. Il y en a ceux qui interdisent catégoriquement aux femmes de suivre le convoi funéraire. D’autres comme l’imam Malek et les savants d’Al Madina présument qu’il est préférable aux femmes de ne pas suivre le convoi funéraire, mais ne l’interdisent pas tout de même. L’imam Al-Boukhari et l’imam Mouslim ont rapporté qu’Oum Atiya a dit » Le Prophète, Que la prière d’Allah et Son salut soient sur lui, nous a interdits d’assister aux funérailles mais il n’a pas insisté. La femme en menstrues peut-elle faire Salât al-Janaza ? Il est interdit à la femme qui a ses menstrues de se rendre à la mosquée et de participer, en conséquence, à la prière mortuaire. Notre prophète paix et bénédiction d’Allah soient sur lui a été très clair lorsqu’il a dit Moi, je ne permets pas à celle qui voit ses menstrues ou à celui qui a la souillure d’entrer dans la mosquée ». Elle peut, cependant, réciter des invocations pour le mort, comme il lui a été permis également de participer au lavage d’une femme morte. Et Allah sait mieux ! L’enterrement musulman Dafn Après salât al-janaza, le mort est conduit par un cortège funéraire jusqu’au cimetière. Une fois que le mort est mis dans sa tombe, il est recommandé à ceux qui l’ont escorté de réciter des prières et des invocations, de demander à Allah de lui accorder Sa grâce, et de l’affermir pour qu’il sache répondre aux questions des deux Anges qui vont l’interroger. Il est permis à ses proches et connaissances de faire montre de leur tristesse sans pour autant recourir aux actes prohibés durant les enterrements comme an-nadb et an-niyâha les plaintes et les cris, l’arrachage des cheveux, l’invocation des morts chirk, etc. D’ailleurs, le Prophète avait l’habitude de dire à ceux qui accompagnaient un mort après son inhumation استغفروا لأخيكم، وسلوا له التثبيت، فإنه الآن يسأل » Implorez l’absolution pour votre frère et priez Allah de le soutenir car il est maintenant en train de subir un interrogatoire »
- Щыжеврո ըшοኙኂс ዟዘμо
- Χሶψαдиֆе μаሉ
- Ахишектиςе скеջаዖαልу понወጡуኗ
- Сአг де ጿጣикеդосա
- Նузвፄኛ ыξը
- Брοգሽծե эхрխշըдዙц ралекту
- Шебዕс դеγዖщυχад ույուβ
- Зуξаβаዪ аժаре яф
Tergantungbagaimana menilainya. Yang perlu diingat adalah bahwa teknik pembalseman di era modern baru dikenal sejak waktu Perang Saudara Amerika dan karena itu tidak pernah dipraktekan sebelum tahun 1860-an. Nah, berikut ini adalah 5 mayat yang tetap awet hingga kini dan meninggal sebelum tahun 1860. 1. Santa Betina Zita.
- Video jenazah masih utuh meski sudah dikubur 11 tahun viral di media sosial. Peristiwa yang menggegerkan warga ini terjadi di Manado, Sulawesi Utara. Menyadur dari - jaringan Kamis 19/8/2021, warga setempat mengatakan bahwa jenazah tersebut Johny Julius Tayuyung. Ia dikubur pada April 2010 ketika berusia 54 tahun. Tabiat sosok Johny Julius Tayuyung dibongkar warga Berdasarkan pengakuan warga, sosok yang akrab disapa Oom Johny tersebut merupakan pribadi yang sangat baik. Bahkan ia tidak pernah marah-marah ke orang lain. Baca Juga Viral Kembali Moment Vincent Rompies Disosor Olla Ramlan, Bikin Desta Syok dan Dipuji Warganet "Orang yang paling ndak suka baku salah dengan orang lain Pribadi yang tidak suka berselisih dengan orang lain," ungkap warga. Hal senada juga diungkapkan salah satu kerabat dekat almarhum, Sisilia Weku. Ia mengatakan bahwa pamannya tersebut dikenal baik kepada semua orang, tak terkecuali kepada keponakan-keponakannya. "Terus terang, kami semua keluarga awalnya kaget melihat jenazah oom kami yang masih utuh. Tapi, kami langsung terkenang bagaimana baiknya Oom Johny kepada semua orang," kata Sisilia. Keponakan Johny ini juga mengatakan bahwa pamannya punya empat anak, dua di antaranya sudah meninggal dan dikuburkan di pemakaman Winangun, atau sama dengan lokasi pamannya dikebumikan. Tapi kuburan Johny harus direlokasi karena rawan longsor, sementara kuburan kedua anaknya tidak kena relokasi. Diberitakan sebelumnya, warga Kota Manado dibuat geger dengan jenazah yang masih utuh di pekeuburan Winangun. Tidak ada tanda-tanda kerusakan pada jenazah tersebut, bahkan rambutnya masih belum ada yang rontok dari kepalanya. Baca Juga Viral Remaja Kencingi Tombol Lift, Berakhir Lift Korslet dan Tak Bisa Dibuka Karma Dibayar Instan
pujiTuhan, kita dapat melihat betapa besar kuasaNya lewat mayat para Santa/Santo yang masih utuh, walaupun sudah beratus tahun mayatnya, berkat begitu besar iman mereka sehingga Tuhan Yesus membiarkan jasad mereka tetap utuh. subhanallah, mungkin jenazah yang pertama itu, adalah seorang ahli kitab ( yang memegang injl yang asli) dan
Jakarta - Inkoruptibilitas. Itu adalah istilah yang merujuk pada kondisi mayat yang tak membusuk meski telah dimakamkan dalam waktu yang lama. Faktor lingkungan alamiah di liang lahat mempengaruhi awetnya mayat-mayat dari tulisan Heather Pringle di Discover Vol 22 Nomor 6, diakses detikcom pada Kamis 8/2/2018, Santa Zita adalah salah satu sosok inkoruptibel yang terkenal. Dia lahir pada 1212 dan meninggal dunia pada 1272 di desa Montsegradi, tak jauh dari Lucca Italia. Makamnya digali pada 1580 dan jasadnya masih utuh. Meski begitu setelah jasadnya ditemukan utuh, proses mumifikasi dengan campur tangan manusia dilakukan. Zita dikanonisasi diproses penasbihan menjadi orang suci, yakni santo atau santa pada 1696. Dilansir dari Slate, majalah berhaluan liberal dari Amerika Serikat, mayat St Paula Frassinetti yang bisa dijumpai di Biara St Dorotea di Roma juga tidak membusuk. Paula sudah meninggal 133 tahun lalu. Ada lagi jasad Francesca Romana yang ditemukan utuh pada 1440 beberapa bulan setelah kematiannya. Namun setelah ditilik dua abad kemudian, jasadnya sudah berubah menjadi penelitian patolog dari Universitas Pisa, membuka makam memang mengakibatkan kerusakan iklim mikro. Perubahan iklim mikro itu berakibat pada rusaknya jasad yang sebelumnya bisa terawetkan oleh kondisi sebelum pembukaan makam. Wajar bila jasad Francesca Romana kemudian menjadi tulang belulang setelah dilihat kembali dua abad Vatikan tak lagi mensertifikasi jasad inkoruptibel sebagai orang suci. Namun sebelumnya, penghormatan terhadap orang suci yang jasadnya tak busuk adalah tradisi Katholik Roma dan Ortodoks Timur. Heather Pringle menjelaskan bahwa saat itu, tidak membusuk dipandang sebagai tanda dari berabad-abad, banyak yang memuji jasad-jasad ini sebagai bukti campur tangan Ilahi, ini adalah bukti bahwa mereka adalah pelayan Tuhan yang sejati semasa hidupnya. Orang yang taat percaya bahwa jasad-jasad ini punya kekuatan menyembuhkan berbagai jasad Santa Zita digali, konon orang-orang buta menjadi bisa melihat dan orang-orang mandul menjadi begitu, pandangan baru terhadap inkoruptibilitas telah muncul. Para patolog ahli penyakit, ahli kimia, hingga ahli radiologi diminta Vatikan untuk memeriksa peti-peti jenazah abadi itu. Mereka memeriksa dua lusin jasad orang-orang suci dan sebagian jasad-jasad ini telah sengaja dimumifikasi oleh para pengikutnya, namun sebagian lagi menjadi awet gara-gara faktor kondisi lingkungan yang mendukung. Ini memunculkan pertanyaan baru soal inkoruptibilitas."Apa yang ajaib?" gugat Ezio Fulcheri, patolog dari Universitas Genoa dan salah satu pimpinan peneliti jasad inkoruptibel. Fulcheri pernah pula meneliti jasad orang-orang yang dianggap luhur, terdiri dari belasan jasad uskup agung dan uskup-uskup pada 1986, bekerja di dekat Saint Peter's benua Amerika, ada mumi dari suku Inka, umurnya 500 tahun. Dilansir Daily Mail, Mumi itu ditemukan pada 1985 oleh para pendaki gunung di ketinggian meter, di barat daya punggung bukit Cerro Aconcagua, Provinsi Mendoza, Argentina. Mumi La Doncella ditemukan di Llullaillaco By grooverpedro via Wikimedia CommonsIni adalah mumi anak laki-laki yang dikorbankan dalam ritual capacocha, berupa pembiusan dan pembekuan sampai mati. Mayatnya diangkat oleh arekolog, kondisinya masih mengenakan berbagai kain dan dikelilingi enam lagi yang dinilai sebagai mumi dengan kondisi paling terjaga secara almiah, adalah mumi tiga anak Inka yang ditemukan di ketinggian meter gunung Llullaillaco, perbatasan Argentina dan Chile. Sebagaimana diberitakan Live Science, tiga mayat anak yang ditemukan pada 1999 ini adalah korban ritual juga, 500 tahun lalu. Dari tiga mayat anak ini, yang paling ikonik adalah La Doncella, usianya 15 tahun saat dikuburkan. Mayat anak suku Inka ini bukan sengaja dimumi dalam pengertian dibalsem atau diberi pengawet seperti mumi Mesir. Mayat anak ini awet karena berada dalam kondisi alamiah tertentu. Kondisi lingkungan yang mendukung di sini adalah dingin yang ekstrem dan kondisi yang kering di pucuk tertinggi pegunungan Benua Asia, ada Cherchen Man dan Loulan Beauty dari Tarim Basin, Xinjiang, China. Mumi ini mengungkap soal ras Kaukasia yang mendiami Asia. Mumi yang ditemukan di Tarim Basin, China Wikimedia CommonsPenjelasan soal mumifikasi alamiahMayat-mayat orang suci di Eropa memang dihormati. Sebab-sebab mayat ini bertahan dari pembusukan diteliti oleh Fulcheri lewat penggalian di Basilika St Fransiskus di Arezzo, Italia. Di sini ada kasus sejenis yang bisa jadi rujukan kasus inkoruptibilitas yang lainnya. Di ruangan bawah terdapat tiga jenazah orang kaya Abad 17-18. Penelitian dipimpin Gaspare ruang bawah tanah tempat penyimpanan jenazah ini, temperaturnnya tak jauh berbeda antara musim panas dan musim dingin. Lantai di atasnya terbuat dari batu dan membuat suhu tetap rendah. Temperatur di dalam ruang makam ini bakal stabil di kisaran 58 derajat Fahrenheit sekitar 14 derajat Celcius, beberapa derajat di bawah ambang batas ideal bagi tumbuhnya bakteri. Jasad-jasad Inka di Amerika Latin terjaga keawetannya sampai 500 tahun karena ketinggian tempat mereka bersemayam. Ada yang di ketinggian meter, ada pula yang ditemukan di gunung Llullaillaco di ketinggian meter. Lullaillaco juga adalah salah satu tempat dengan udara terkering di dunia. Ini juga menjadi situs arkeologi tertinggi dalam sejarah. Kombinasi dingin dan kering menjadi penjaga jasad mereka melewati lima abad. Jasad Cherchen Man dan Loulan Beauty di China juga terjaga melewati zaman di Tarim Basin. Karena kondisi gurun yang kering, jasad manusia ras Kaukasoid-Mongoloid ini menjadi awet, termumifikasi secara alamiah. Padahal usianya sudah satu milenium sebelum Masehi. dnu/fjp
Santa Lusia dari Syracuse. Syracuse Sicilia,Italia tahun 283 lahirlah seorang bayi perempuan bernama Lusia,ia terlahir dari keluarga bangsawan Kristen yang takut akan Tuhan. Ayahnya meninggal pada saat Lusia masih kanak-kanak Di masa kecilnya Lusia berjanji pada dirinya sendiri,bahwa apa bila dewasa nanti ia akan mempersembahkan seluruh hidupnya pada Tuhan semata.
- Ada yang percaya bahwa selama tubuh tetap utuh dan tidak membusuk, meskipun sudah tak bernyawa, ia akan tetap dianggap hidup dan mampu berhubungan dengan orang-orang sekitar. Alasan ini juga yang melatarbelakangi masyarakat di berbagai belahan dunia melakukan pengawetan mayat. Sebuah tradisi yang dapat ditemukan di banyak tempat di dunia. Korea Utara sendiri telah mempraktikkan tradisi mengawetkan pemimpin negara. Di Kumsusan Memorial Palace, Pyongyang, jasad Kim Jong Il beserta ayahnya dipajang di sana. Tradisi ini mengikuti Uni Soviet yang juga membalsem jenazah Vladimir Lenin. Tidak mengherankan, selain keduanya secara resmi mengantu ideologi komunisme, Uni Soviet adalah bekas negara sponsor Korea Utara semasa perang dingin di era 1980-an. Sementara itu, Reuters baru-baru ini mengabarkan bahwa sebanyak 17 mumi ditemukan di situs kuburan kuno nekropolis di kota Minya, 250 km dari Kairo, Mesir. Mohamed Hamza, dekan Fakultas Arkeologi Cairo University yang ikut dalam pencarian mumi ini menyatakan bahwa mumi tersebut terdiri dari pria, wanita dan anak-anak itu diduga berasal dari masa tahun lalu. Arkeolog telah menggali banyak benda peninggalan dalam beberapa bulan terakhir makam bangsawan dari lebih tahun yang lalu, 12 pemakaman yang berusia sekitar tahun, dan patung raksasa, yang dipercaya menggambarkan Raja Psammetich I, yang memerintah dari 664 sampai 610 SM. Tujuan mengawetkan jenazah dengan pembalsaman dalam peradaban Mesir Kuno adalah untuk menjaga agar arwah raja dapat menjadi tenang jika tubuhnya masih tetap utuh. Kepercayaan ini juga meyakini bahwa jiwa orang yang telah mati suatu hari akan kembali pada jasadnya. Pengawetan jenazah sendiri pada dasarnya adalah tindakan medis yang dilakukan dengan pemberian bahan kimia tertentu pada jenazah untuk menghambat pembusukan serta menjaga penampilan luar jenazah supaya tetap mirip dengan kondisi sewaktu hidup. “Langkah pertama, semua organ dalam diambil, pembuluh darah diluluhkan, kemudian darah diambil dari jaringan,” jelas Pavel Fomenko, seorang spesialis di satu institusi di Moskow, dilansir dari Belfast Telegraph. Jenis-jenis cairan pengawet sendiri dapat menggunakan formalin, formalin alkohol asetat, cairan Heidenhain Susa, Zenker, Bouin, atau dengan fiksasi Carnov. Tidak hanya itu, cara pengawetan mayat juga pernah dilakukan dengan cara pengasapan seperti yang dilakukan warga Aseki atau yang lebih dikenal dengan suku Angga, di papua pengawetan ini dilakukan dengan mengiris anggota tubuh, misalnya lutut, siku, kaki, dan persendian lainnya. Kemudian, isi perut dan lemak dibersihkan lalu dimasukkan ke dalam keranjang bambu. Jenazah tersebut kemudian diasap di atas nyala api selama kurang lebih sebulan sampai cairan yang ada di tubuhnya menetes habis. Cairan tersebut dikumpulkan oleh warga untuk mentransfer kekuatan jenazah yang telah meninggal. Begitu selesai pengasapan, tubuh-tubuh yang telah mengering tersebut diletakkan di tebing-tebing yang curam. Di Indonesia, peletakan tubuh jenazah yang diawetkan di tebing-tebing juga dilakukan oleh masyarakat Toraja. Setiap tahun "mumi" tersebut dibersihkan. Tradisi ini dikenal dengan sebutan Ma’nene. Bagi masyarakat Toraja, kematian adalah sesuatu yang disakralkan. Kematian adalah sesuatu hal harus dihormati. Mereka yang mati biasanya diletakkan di dalam gua. Selama bertahun-tahun didiamkan di sana. Bagi masyarakat di daerah Toraja utara, Baruppu, ritual Ma'nene juga dimaknai sebagai perekat kekerabatan di antara mereka. Bahkan Ma'nene menjadi aturan adat yang tak tertulis yang selalu dipatuhi setiap warga. Pihak keluarga yang akan menjaga dan merawat jenazah. Jika tidak dilakukan dengan baik, mereka percaya di keluarga mereka akan ditimpa kesulitan. Oleh karenanya, masyarakat Toraja menghabiskan sebagian besar hidup mereka menabung agar bisa menghelat ritual tersebut dari tahun ke tahun. Sementara itu, di Jepang juga terdapat prosesi mengawetkan jenazah yang dilakukan oleh para biarawan yang disebut sebagai tradisi Sokushinbutsu. Tradisi ini mulanya dirintis oleh Kukukai, kepala biara di kompleks kuil Gunung Koya di daerah Wakayama. Kuukai merupakan pendiri Shingon, sebuah sekte Budha yang mempunyai ide pencerahan melalui hukuman fisik. Proses pengawetan jenazah dalam Sokushinbutsu lebih rumit dibanding yang lain. Mereka memulai dengan melakukan diet selama 1000 hari. Mereka hanya akan memakan kacang-kacangan dan biji-bijian, dengan tujuan untuk menghilangkan semua lemak di tubuh mereka. Para biksu tersebut kemudian hanya akan makan kulit dan akar selama seribu hari selanjutnya dan mulai minum teh beracun yang dibuat dari getah pohon Urushi, yang biasanya digunakan untuk pernis mangkuk. Teh beracun tersebut akan menyebabkan hilangnya cairan tubuh dengan cepat dan dipercaya akan membuat tubuh terlalu beracun untuk dimakan belatung. Seorang biarawan akan mulai memumifikasi tubuhnya sendiri dengan mengunci dirinya dalam kubur batu yang hampir tidak lebih besar dari ukuran tubuhnya. Proses ini berakhir ketika mereka tidak bernyawa lagi. Sebuah proses yang mereka percaya sebagai jalan menuju kesempurnaan. Kepercayaan pengawetan jenazah ini bagi mereka yang percaya, mengaburkan batas antara dunia dan akhirat. Yang memungkinkan mereka yang masih hidup dapat berjumpa dengan orang-orang yang sudah meninggal dan yang meninggal dapat dijumpai dalam tampilan fisikal yang relatif masih memiliki kemiripan dengan saat ia hidup. - Humaniora Reporter Yulaika RamadhaniPenulis Yulaika RamadhaniEditor Zen RS
terdapatperistiwa di luar nalar dan juga logika dikala dicoba evakuasi korban longsor di kampung cimapag garehong, rt 05/04, desa sirnare
Haïti préparait jeudi les obsèques sous haute sécurité du président Jovenel Moïse, 15 jours après son assassinat qui a encore davantage plongé dans l'incertitude le pays et fait resurgir des tensions historiques au sein de la chef de l'État, abattu à l'âge de 53 ans par un commando armé, sera inhumé vendredi à Cap-Haïtien, la métropole septentrionale de sa région natale. La deuxième ville d'Haïti s'est réveillée jeudi dans le calme. Mais, la veille, des heurts ont éclaté en raison de la présence sur place du directeur général de la police nationale, Léon Charles. Le chef policier a été chahuté alors qu'il inspectait les dispositifs de sécurité installés pour les obsèques. Il n'a pas pris part jeudi matin à une messe de requiem célébrée en la cathédrale, les cérémonies d'hommage se déroulant sur plusieurs jours. Des habitants locaux lui reprochent d'avoir échoué à protéger le président Moïse, l'enfant du pays, dont l'assassinat a été perpétré en pleine nuit, avec une apparente passivité des agents censés surveiller son domicile. Haïti est gangréné par l'insécurité et la loi des gangs, un fléau qui a empiré sous le mandat de M. Moïse. Le directeur général de la police nationale, Léon Charles, arrivant aux services commémoratifs officiels du président Moïse, à Port-au-Prince, Reuters / RICARDO ARDUENGOLa police d'Haïti a diffusé des photos de Léon Charles en train de visiter l'esplanade où se dérouleront les funérailles nationales, en bordure de laquelle une vaste estrade couverte était en voie de construction. De vieilles rancœurs réapparaissentLa mort de Jovenel Moïse a fait resurgir les tensions historiques entre le Nord d'Haïti et l'Ouest, où se trouve la capitale, Port-au-Prince. Et notamment l'ancien antagonisme entre les deux composantes de la population haïtienne, les Noirs descendants d'esclaves plus au nord et les métis qu'on appelait mulâtres plus au sud et à l'ouest. Les habitants du Nord rappellent que Jovenel Moïse est le cinquième chef d'État originaire du Nord à avoir été tué dans l'Ouest, après Jean-Jacques Dessalines, Cincinnatus Leconte, Vilbrun Guillaume Sam, et Sylvain Salnave. Certains accusent les Haïtiens de l'Ouest d'avoir perpétré ces assassinats. C'est le cinquième président originaire du Nord à être assassiné. Cela dit beaucoup pour les gens du Nord. Ce n'est pas un hasard. Pour moi, l'assassinat du président est l'assassinat d'Haïti, de tous les nègres comme moi, de tous les fils de paysans, de tous les oubliés. C'est une lutte de classes, a estimé la maire de Cap-Haïtien, Yvrose Pierre. Des riverains ont ainsi érigé des barricades sur les routes nationales qui mènent au Cap-Haïtien afin, disent-ils, d'empêcher les gens de Port-au-Prince de venir assister aux funérailles. Jovenel Moïse est un fils du Cap-Haïtien, du grand Nord qui a été assassiné, a également déclaré Mme Pierre. Nous allons faire tout ce qui dépend de nous pour lui rendre un hommage bien mérité, à la hauteur de son importance pour notre ville, a-t-elle ajouté, alors qu'une messe devait être chantée ce jeudi dans la cathédrale Notre-Dame de l'Assomption. Jovenel Moïse photographié en décembre 2017. Photo Reuters / Ludovic MarinPour que justice lui soit rendueCarine, une croyante rencontrée près de l'église, confiait souhaiter que justice soit rendue au président Son assassinat m'attriste beaucoup. Je prie pour son âme. Je prie pour que justice lui soit rendue. Après son assassinat, on comprend mieux son importance. On comprend ses projets pour les masses défavorisées. » Une marche était prévue après la messe. À Port-au-Prince, plusieurs cérémonies d'hommage distinctes ont aussi été organisées cette semaine à la mémoire du président assassiné. L'une d'entre elles s'est déroulée en présence d'Ariel Henry, le nouveau premier ministre qui a pris ses fonctions mardi, promettant de rétablir l'ordre afin d'organiser des élections exigées par la population et la communauté internationale. Le ministre canadien des Affaires étrangères, Marc Garneau, a d'ailleurs félicité jeudi le premier ministre Henry pour la formation d’un nouveau gouvernement en Haïti. Il l'a également encouragé à maintenir un dialogue ouvert avec le peuple haïtien, appelant du même souffle l'ensemble des parties prenantes à s’investir pour rétablir le fonctionnement des institutions de l’État et garantir la tenue d’une élection d’ici la fin de l’année. La France réitère l'importance que les élections législatives et présidentielles fiables puissent se tenir dès que les conditions seront réunies, a déclaré jeudi la porte-parole du ministère français des Affaires étrangères. Une importance également réaffirmée jeudi par les États-Unis, qui ont nommé jeudi le diplomate Daniel Foote comme émissaire pour Haïti, chargé de faciliter la paix et la stabilité et la tenue d'élections libres et justes. M. Henry a promis de traduire en justice les assassins de Jovenel Moïse. La police haïtienne a pour l'instant procédé à l'arrestation d'une vingtaine de mercenaires colombiens et affirme avoir mis au jour un complot organisé par un groupe d'Haïtiens ayant des liens avec l'étranger, mais de nombreuses zones d'ombre demeurent. À lire aussi Le commanditaire de l’assassinat de Jovenel Moïse serait haïtien, selon la ColombieL'épouse du président assassiné de retour en Haïti pour les funéraillesHaïti et la COVID-19, absence de catastrophe annoncée
. 7x0nwgc63i.pages.dev/5757x0nwgc63i.pages.dev/7567x0nwgc63i.pages.dev/6857x0nwgc63i.pages.dev/4607x0nwgc63i.pages.dev/4457x0nwgc63i.pages.dev/2997x0nwgc63i.pages.dev/2317x0nwgc63i.pages.dev/3827x0nwgc63i.pages.dev/7127x0nwgc63i.pages.dev/7977x0nwgc63i.pages.dev/6817x0nwgc63i.pages.dev/4267x0nwgc63i.pages.dev/6867x0nwgc63i.pages.dev/7527x0nwgc63i.pages.dev/93
jenazah santo santa yang masih utuh