Adapun tingkat dan derajat hadits-hadits al-Muwaththaā itu berbeda-beda. Ada di antaranya yang shahih, ada yang hasan, dan ada pula yang dhaāif. Imam Asy- Syafiāy pernah berkata, āKitab yang paling shahih sesudah Alquran, ialah Al- Muwaththaā.ā. Mukhaliful Hadits adalah sebuah kitab Asy-Syafiāy yang penting.
Imam Tajuddin as-Subki (wafat 771 H) meneliti hadits-hadits dalam Ihyâ' yang berjumlah kurang lebih 3.800 hadits, dan ada 928 hadits yang tidak beliau temukan asalnya. Selanjutnya al-Hâfidh al-'Iraqi (wafat 806 H) melanjutkan kerja ilmiah tersebut hingga menyisakan sekitar 200 hadits yang belum diketahui asalnya.
Selain itu, ulama juga membicarakan tentang syarat diterimanya suatu periwayatan yang dihubungkan dengan usia orang yang menerima atau menyampaikan periwayatan tersebut. Hal ini perlu diketahui karena berhubungan dengan permasalahan legitimasi terhadap tranformasi periwayatan dan penerimaan hadis. B. Rumusan Masalah 1.
Masa kodifikasi hadis merupakan titik balik dari perkembangan hadis baik dari segi periwayatan dan penyebaran hadis dan juga kajian-kajian mengenai hadis itu sendiri. Pasca kodifikasi, kemudian dimulailah masa penyaringan, pemeliharaan, dan penyempurnaan atau Asru al-Tajrid wa al-Tashih wa al-Tanqih. Periode ini berlangsung selama abad ke-3
. 7x0nwgc63i.pages.dev/9617x0nwgc63i.pages.dev/3907x0nwgc63i.pages.dev/2607x0nwgc63i.pages.dev/1637x0nwgc63i.pages.dev/5867x0nwgc63i.pages.dev/9427x0nwgc63i.pages.dev/8737x0nwgc63i.pages.dev/5327x0nwgc63i.pages.dev/307x0nwgc63i.pages.dev/3407x0nwgc63i.pages.dev/6607x0nwgc63i.pages.dev/4947x0nwgc63i.pages.dev/9007x0nwgc63i.pages.dev/787x0nwgc63i.pages.dev/901
pertanyaan tentang periwayatan hadits